DEHONIAN

SACRED, INTELLIGENCE AND APOSTOLATE

Kesetiaan Menumbuhkan Benih Panggilan



Pada suatu sore diwaktu senggang, kuambil cangkul di gudang dan mulai mencangkul di kebun. Sekedar mengisi waktu luang sore hari pada waktu ambulatio (jalan-jalan). Rumput-rumput segar diantara semak belukar pun siap merelakan dirinya dicabut dan lahannya kan kutanami sayuran. Tak banyak yang kulakukan, karena rumput-rumput itu mudah dicabuti, dan kucangkuli tanahnya. Tak berapa lama berselang, tanah itu pun siap ditanami sawi dan kangkung serta cabai. Benih benih yang sudah tersemai rapi menwarkan dirinya ditanami di tempat yang lebih longgar, leluasa untuk tumbuh. Dengan sedikit pupuk di dalamnya, kusiram tanahnya. Benih itu tampak menyeringai senang dipindahkan ke lahan yang baru. Ah, pekerjaan yang tak membutuhkan waktu banyak dan tanah yang ditumbuhi rerumputan itu kini telah rapi berjejer sayuran muda. Kini tinggalah waktu menunggu benih itu tumbuh dengan sendirinya. Sembari menunggu benih itu tumbuh, kusirami dengan setia setiap hari. Ketika benih itu tampak layu karena kurang air, segera kuambil selang dan kuhubungkan di kran, lalu kusirami sehingga tampak segar. Begitulah setiap harinya. Tak banyak tenaga yang dibutuhkan untuk menanam tanaman. Hanya butuh kesetiaan, perhatian dan kemauan untuk menyirami kala haus dan memberi sedikit pupuk. 
Begitulah panggilan yang kujalani, bak tanaman yang kutanam. Butuh waktu untuk berkembang dalam menjalaninya. Tak ada yang istimewa. Semuanya bertumbuh seperti halnya tanaman. Namun hal yang membuatnya spesial adalah kesetiaan, perhatian, dan kemauan menjalani dengan sepenuh hati. Biarlah pertumbuhannya Tuhan yang memperhatikan. Perlu kerjasama dan janji setia bersama dengan Tuhan. Bersama Dia dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa, susah dan senang. Perjalanan panggilan ini, melangkah bersama dengan Tuhan. Hidup panggilan terasa berat kala tak disirami dengan air kesejukan doa. Hidup panggilan terasa hambar ketika tidak dipupuk hidup berkomunitas. Hidup panggilan akan terasa melelahkan ketika tak ada kesetiaan untuk menjalaninya.

 “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.”
I Korintus  3:6
Share on Google Plus

About Heinscj

0 Comment:

Post a Comment