Pada suatu sore diwaktu senggang, kuambil cangkul di gudang dan mulai
mencangkul di kebun. Sekedar mengisi waktu luang sore hari pada waktu ambulatio
(jalan-jalan). Rumput-rumput segar diantara semak belukar pun siap merelakan
dirinya dicabut dan lahannya kan
kutanami sayuran. Tak banyak yang kulakukan, karena rumput-rumput itu mudah
dicabuti, dan kucangkuli tanahnya. Tak berapa lama berselang, tanah itu pun
siap ditanami sawi dan kangkung serta cabai. Benih benih yang sudah tersemai
rapi menwarkan dirinya ditanami di tempat yang lebih longgar, leluasa untuk
tumbuh. Dengan sedikit pupuk di dalamnya, kusiram tanahnya. Benih itu tampak
menyeringai senang dipindahkan ke lahan yang baru. Ah, pekerjaan yang tak
membutuhkan waktu banyak dan tanah yang ditumbuhi rerumputan itu kini telah
rapi berjejer sayuran muda. Kini tinggalah waktu menunggu benih itu tumbuh
dengan sendirinya. Sembari menunggu benih itu tumbuh, kusirami dengan setia
setiap hari. Ketika benih itu tampak layu karena kurang air, segera kuambil
selang dan kuhubungkan di kran, lalu kusirami sehingga tampak segar. Begitulah
setiap harinya. Tak banyak tenaga yang dibutuhkan untuk menanam tanaman. Hanya
butuh kesetiaan, perhatian dan kemauan untuk menyirami kala haus dan memberi
sedikit pupuk.
Begitulah panggilan yang kujalani, bak tanaman yang kutanam. Butuh waktu
untuk berkembang dalam menjalaninya. Tak ada yang istimewa. Semuanya bertumbuh
seperti halnya tanaman. Namun hal yang membuatnya spesial adalah kesetiaan, perhatian,
dan kemauan menjalani dengan sepenuh hati. Biarlah pertumbuhannya Tuhan yang
memperhatikan. Perlu kerjasama dan janji setia bersama dengan Tuhan. Bersama
Dia dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa, susah dan senang. Perjalanan
panggilan ini, melangkah bersama dengan Tuhan. Hidup panggilan terasa berat
kala tak disirami dengan air kesejukan doa. Hidup panggilan terasa hambar
ketika tidak dipupuk hidup berkomunitas. Hidup panggilan akan terasa melelahkan
ketika tak ada kesetiaan untuk menjalaninya.
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah
yang memberi pertumbuhan.”
I
Korintus 3:6
0 Comment:
Post a Comment