DEHONIAN

SACRED, INTELLIGENCE AND APOSTOLATE

MENYEJARAH BERSAMA ALLAH

 

Istilah sejarah, berasal dari kata arab: ‘syajarah’ yang berarti pohon keturunan, pohon asal-usul, sisilah (daftar asal-usul keluarga, atau juga segala ikatan kekeluargaan seseorang), riwayat (cerita kuno, hikayat), tarikh (hari, tanggal dan perhitungan tahun). Dalam arti yang lebih obyektif, kata sejarah berarti peristiwa, kejadian, adanya atau terjadinya sesuatu sebagaimana adanya atau sebagaimana jadinya. Misalnya kecelakaan lalu lintas, dimana dua buah mobil bertabrakan. Kecelakaan sebagaimana terjadinya, terlepas dari cara saksi mata mencampuri berita tentang yang dilihat dengan emosinya sendiri, dan terlepas dari ketidaksempurnaan kesaksian akibat keterbatasan daya tangkapnya, itulah kejadian obyektif: peristiwa tanpa warna-warni yang ditempel oleh orang luar kepadanya.

Kalau kita bertanya mengapa bahasa iman, kehilangan kekuatannya yang membebaskan bagi generasi jaman sekarang? Maka kita harus menyadari bahwa iman yang kita miliki terintegrasi dengan sejarah dan bermakna sejarah. Dalam sejarah, Tuhan mendatangi umat manusia, dan sekarang masih tetap hidup diantara kita, dan akan datang untuk membebaskan kita pada masa yang akan datang. Akan tetapi kalau kesadaran sejarah seseorang sudah hancur, maka semua pesan iman hanya akan menjadi sebuah pelajaran mengenai tokoh-tokoh besar, bagi seorang anak yang sedang ada dalam sebuah mata pelajaran yang membosankan.

Salah satu segi kehidupan manusia jaman sekarang, yang paling mengherankan adalah sistem nilainya yang begitu cepat berubah. Lewat media, kita dihadapkan pada pengalaman-pengalaman manusiawi yang paling paradoksal. Bahkan tidak sedikit yang tak lagi percaya akan sesuatu yang selalu benar dan sahih dimanapun. Maka pada awal hari baru ini, mari kita menyadari begitu besar rahmat Allah yang kita nikmati setiap hari. Pengalaman-pengalaman bersama dengan Allah dalam suka-duka hidup kita. Pengalaman yang telah menyejarah dalam hidup kita. Namun seringkali kita lupakan. Satu semangat yang kita jadikan pegangan hari ini; menyejarah bersama Allah. Hidup senantiasa bersama Allah dalam perjuangan kita setiap hari. Tuhan memberkati.


(disarikan dari berbagai sumber)

Share on Google Plus

About Hendrik Ardianto

0 Comment:

Post a Comment