DEHONIAN

SACRED, INTELLIGENCE AND APOSTOLATE

KARYA KESELAMATAN BAGI SEGALA BANGSA


Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. 

Kisah ini terjadi pada saat Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon, dan wanita itu adalah seorang Kanaan. Dari ungkapan ungkapan wanita ini kita bisa melihat: 

Pertama, yang datang kepada Yesus adalah seorang wanita/Ibu. Dalam adat Yahudi, tidaklah umum berbicara dengan seorang wanita di depan umum. Seharusnya, yang datang meminta adalah suaminya. Sampai di sini kita bertanya, dimanakah suaminya? Apakah dia seorang wanita yang ditinggal suaminya? Ataukah dia seorang pelacur di kota pelabuhan, yang ditinggalkan begitu saja bersama anaknya? Maka reaksi para murid pun meminta Yesus mengusir wanita itu. Hal yang lain adalah bahwa, selain dia wanita, dia adalah seorang Kanaan (kaum yang asing bagi Israel). Sudah wanita, tidak jelas, dari bangsa asing, lagi...

Kedua, Ia menyebut Yesus sebagai Tuhan, anak Daud. Sebutan Anak Daud yang dipakai wanita itu untuk memanggil Yesus, menunjukkan inti kepercayaan wanita ini kepada Yesus bahwa Yesus adalah seorang yang dinubuatkan. Yesus kemudian mengatakan kepada wanita itu, bahwa ‘fokus’ pelayanan Nya sebelum kematian Nya adalah untuk orang Yahudi. Yesus bahkan menyebut dengna ungkapan keras yang menyamakan orang bukan Yahudi dengan anjing!

Ketiga, wanita itu tidak mengatakan kasihanilah anak ku! Kasihanilah dia! Melainkan Ia mengatakan Kasihanialah Aku dan Tolonglah Aku. Ia hendak mengatakan kepada Yesus, bahwa penderitaan yang dialami anaknya adalah penderitaannya juga. Sakit yang dialami anaknya adalah sakitnya juga. Bahkan, saking inginnya, wanita itu rela menyamakan dirinya dengan anjing yang meskipun tidak diberi ‘jatah’ ia makan sisa, remah remah yang jatuh dari meja tuannya. Ia rela mengais ais keselamatan dari bangsa terpilih,  meskipun wanita ini seharusnya tidak mendapatkan ‘jatah’ keselamatan itu.

Seorang wanita dari bangsa asing, yang menyamakan diri dengan anjing, datang kepada Yesus, memiliki iman kepercayaan yang begitu tinggi, memohon bukan untuk dirinya, melainkan untuk anaknya. Ia sadar betul bahwa Ia memiliki banyak latar belakang yang menjadi halangan untuk berjumpa dengan Yesus. Tapi baginya ‘alang alang iku dudu aling aling’ yang dapat menutup keselamatan untuk anaknya. Hingga pada akhirnya keselamatan itu diberikan; yaitu kesembuhan untuk anaknya.

Keselamatan Allah diberikan bukan hanya kepada orang orang terpilih saja. Melainkan untuk semua orang yang dengan rendah hati percaya kepada Yesus. Hal paling pokok yang ditekankan oleh Yesus adalah Iman: “Hai Ibu, sungguh besar imanmu.” Yesus melihat keimanan ibu ini terletak pada keberaniannya datang kepada Yesus, kerendahan hatinya, dan bukan untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan untuk pribadi lain/orang lain.

Share on Google Plus

About Heinscj

0 Comment:

Post a Comment